RIMPU CILI
RIMPU
CILI
Rimpu
cili/ rimpu mpida diperuntukan bagi remaja atau wanita yang belum menikah,
bermakna bahwa seorang wanita yang belum menikah sebaiknya menutup aurat
kecuali kedua matanya.
Budaya "rimpu" telah hidup dan berkembang
sejak masyarakat Bima ada. Rimpu merupakan cara berbusana yang mengandung
nilai-nilai khas yang sejalan dengan kondisi daerah yang bernuansa Islam
(Kesultanan atau Kerajaan Islam).
Rimpu adalah
cara berbusana masyarakat Bima yang menggunakan sarung khas Bima (Tembe Nggoli). Rimpu merupakan rangkaian pakaian
yang menggunakan dua lembar (dua
ndo`o) sarung. Kedua sarung tersebut untuk bagian bawah dan bagian atas. Rimpu
ini adalah pakaian yang diperuntukkan bagi kaum perempuan, sedangkan kaum
lelakinya tidak memakai rimpu tetapi ”katente” (menggulungkan sarung di
pinggang). Sarung yang dipakai ini dalam kalangan masyarakat Bima dikenal
sebagai Tembe Nggoli (Sarung Songket). Kafa Mpida (Benang Kapas) yang dipintal
sendiri melalui tenunan khas Bima yang dikenal dengan Muna. Sementara sarung
songket memiliki beberapa motif yang indah. Motif-motif sarung songket tersebut
meliputi nggusu waru (bunga bersudut delapan), weri (bersudut empat mirip kue
wajik), wunta cengke (bunga cengkeh), kakando (rebung), bunga satako (bunga
setangkai), sarung nggoli (yang bahan bakunya memakai benang rayon).
Peristiwa
didalam foto ini terdapat anak-anak yang sedang bermain ditaman. Anak-anak yang bermain dan berlarian di
taman ini ada wanita yang menggunakan rimpu sedang membersihkan beras (mem
be’di bongi). Wanita ni tidak merasa terganggu dengan adaya anak- anak yang
bermain dengan canda dan tawa, membuat dia juga merasakan kebahagiaan
tersendiri melihan keceriaan anak-anak tersebut.
RIMPU
MENTARI
YANG TERTUTUP AWAN HITAM
Mentari
yang tertutup awan hitam ini
menceritakan seseorang yang merasakan kebahagiaan yang tidak bisa di
halangi dari hal apa pun seperti, hujan, mendung,maupun hal apapun yang terjadi.
Mereka tetap tersenyum bahagia dalam melakukan segala sesuatu, di setiap
langkah selalu ada tawa yang menemani mentari walaupun mentari itu tertutup
awan hitam sekalipun. mereka bermain dengan senyuman yang sama sekali tidak ada
gangguan atau beban yang mengganggu
keceriaanya. Seperti foto ini
bertemakan alam yang menampilkan suasana
indahnya mentari pagi. Namun mentari pagi hari itu sedang tertutup awan hitam, walaupun
mentari tak seindah biasanya tetapi dari senyuman dan tawa mentari kecil yang bermain dan berlari di sekitar kita tak
kalah indah dari sinar mentari pagi biasanya. Terlihat wanita yang memakai rimpu
sedang (mem be’di bongi), nampik atau membersihkan beras yang dikelilingi langkah
kaki kecil yang penuh tawa seperti sinar mentari pagi yang berlari dengan keceriaan.
Di dalam foto ini juga terdapat komposisi antara taman dan anak kecil yang
bermain, warna langit yang melambangkan ketenangan dipagi hari dan hijaunya
taman disekitar membuat mata enggan memejam. perempuan yang memakai rimpu
terlihat senang berada disekitar anak-anak yang bermain dan mengelilingi dengan senyum, tawa tampa henti.
Terimakasih semoga bermanafaat dan apa bila ada
salah kata yang membuat anda tersinggua atau yang lainya saya minta maaf
sebesar-besarnya.
Wasalamualaikum wr.wb
Bagus, tapi tampilan tulisannya kurang rapi di blog..
BalasHapusMakasih atas saranya
BalasHapusBedanya dengan rimpu yg lain apa ?
BalasHapusRimpu itu sama ajak baik rimpu cili maupun rimpu colo, kalok rimpu cili itu digunakan untuk wanita yang belum menikah, dan rimpu colo itu untuk wanita yang sudah menikah atau berumahtangga
HapusTerimakasih.
Rimpu itu sama ajak baik rimpu cili maupun rimpu colo, kalok rimpu cili itu digunakan untuk wanita yang belum menikah, dan rimpu colo itu untuk wanita yang sudah menikah atau berumahtangga
HapusTerimakasih.
bagus dan bermanfaat
BalasHapusTerimakasih ilmunya...
BalasHapus